Networking tentunya sudah jadi istilah yang sering kamu dengar ketika mencari berbagai informasi seputar karier. Popularitasnya ini bisa dibilang beralasan karena manfaat yang diberikan memang cukup penting, baik itu untuk skala profesional ataupun untuk fresh graduate.
Beberapa benefit yang dimaksud di antaranya untuk membantu proses pencarian kerja, pengembangan karier berkelanjutan, ataupun sebagai sarana belajar terkait tren-tren industri terbaru.
Untuk mendapatkan berbagai benefit tersebut, tentunya kamu harus memahami dulu bagaimana caranya mengembangkan networking itu sendiri.
Artikel kali ini bakal membahas tuntas terkait apa saja yang kamu butuhkan terkait networking nih. Mulai dari definisi, beberapa jenis relasi, hingga 5 cara mengembangkan networking secara lebih efekti.
Yuk, simak!
Networking adalah aktivitas mengembangkan relasi dengan berbagai pihak, mulai dari tingkat personal, akademik, hingga para profesional yang ahli dalam suatu bidang industri.
Aktivitas ini bertujuan untuk membuatmu mendapatkan koneksi yang luas dan bisa membantumu dalam perencanaan maupun pengembangan karier.
Support yang dimaksud bisa berupa saling sharing informasi seputar tren terkini, perkembangan industri yang diminati, update skills, ataupun berbagai tips karier secara general yang mereka bagikan.
Selain sebagai aktivitas pengembangan relasi, networking juga bisa diartikan sebagai salah satu bagian soft skill yang penting untuk dimiliki fresh graduate. Sebagai sebuah skill, networking lebih merujuk pada kemampuan seseorang dalam membangun dan menjaga relasi di ranah personal, sosial, ataupun profesional.
Networking tentunya hanya bisa terjadi jika ada relasi atau koneksi yang terjalin di antara kamu dengan pihak lainnya.
Nah, kira-kira siapa saja sih yang bisa kamu approach untuk menjalin koneksi? Berikut ini adalah beberapa di antaranya:
Ada banyak cara untuk mengembangkan networking secara efektif, terutama untuk fresh graduate. Bisa melalui job fair, komunitas, hingga media sosial.
Berikut ini adalah informasi lengkapnya.
Salah satu langkah pertama adalah gunakan digital platform yang menyediakan faktor koneksi dan berdiskusi secara online.
Penggunaan digital platform ini bisa banget memudahkanmu terhubung dengan berbagai profesional yang sesuai dengan aspirasi kariermu.
Sebagai contoh misalnya, kamu bisa memanfaatkan komunitas grup alumni universitas yang disediakan oleh almamater kamu.
Komunitas alumni ini biasanya dibuat dalam platform online chatting, seperti WhatsApp ataupun Telegram yang memuat berbagai alumni dari tingkat departemen secara spesifik ataupun di tingkat antar fakultas.
Selain itu, kamu juga bisa menggunakan media sosial profesional seperti LinkedIn untuk menjangkau koneksi yang lebih luas lagi.
Ada sedikit tips nih ketika kamu mau berkoneksi dengan berbagai orang yang sama sekali baru secara online, yaitu tentukan tujuanmu untuk saling berkoneksi dengan mereka. Misalnya, sekedar berkoneksi dengan sesama enthusiast di bidang industri tertentu, tertarik dengan perusahaan tempat mereka bekerja, ataupun tujuan untuk bisa mendapatkan berbagai informasi terkait lowongan kerja terbaru dari mereka.
Job fair adalah serangkaian acara ketika berbagai perusahaan dikumpulkan untuk membagikan beragam informasi seputar brand perusahaan dan kesempatan kerja yang ditawarkan kepada job-seeker yang hadir sebagai peserta.
Karena acara ini bisa dibilang cukup masif dan menghadirkan banyak sekali orang dari berbagai latar belakang kerja. Job fair bisa jadi cara yang tepat nih untuk menjalin dan mengembangkan relasi, terutama secara profesional. Mulai dari mencoba menjalin relasi dengan pihak rekruter atau perwakilan perusahaan yang kamu temui ataupun dengan sesama fresh graduate dan job-seeker lainnya.
Salah satu cara mudah untuk mengembangkan relasi lainnya adalah dengan bergabung ke dalam komunitas.
Kamu bisa gabung di komunitas yang biasanya disediakan dalam program short course, bootcamp, ataupun grup komunitas online untuk berbagi informasi lowongan kerja.
Selain itu, kamu bisa juga nih memanfaatkan berbagai komunitas yang bukan bersifat profesional. Misalnya komunitas penggemar, kolektor, ataupun hobi.
Hindari menghubungi koneksimu hanya ketika kamu butuh. Tapi coba deh pertahankan komunikasi secara reguler. Misalnya dengan sekedar menanyakan kabar ataupun saling sharing terkait berbagai informasi terbaru, baik itu di ranah bidang industri yang digeluti ataupun informasi secara umum.
Ini bisa jadi cara untuk membuat hubungan relasi yang sudah kamu jalin bisa lebih dekat lagi. Karena semakin dekat koneksi yang terjalin, membuat mereka lebih mau membantu ketika kamu membutuhkan bantuan soal pengembangan karier ke depannya.
Karena banyak orang memang cenderung lebih tergerak untuk membantu orang lain yang punya kesamaan ataupun termasuk ke dalam circle mereka, sebagaimana dikutip dari salah satu artikel dalam jurnal Personality and Social Psychology.
Dalam membangun koneksi, perlu diingat juga nih kalau tujuanmu menjalin relasi itu gak hanya untuk kepentingan dirimu saja.
Bangunlah koneksi secara tulus, apalagi networking ini bisa diibaratkan sebagai suatu 'simbiosis mutualisme' yang memungkinkan kemudahan dan keuntungan kedua belah pihak bersangkutan.
Sebagai contoh misalnya, ketika kamu menemukan informasi menarik terkait topik tertentu ataupun informasi lowongan kerja yang sesuai dengan kualifikasi salah satu koneksimu. Apalagi kalau koneksimu tersebut memang sedang terbuka untuk kesempatan kerja baru, kamu bisa deh membagikan informasi tersebut kepada mereka.
Jadi, networking ini gak melulu soal kamu menerima bantuan atau support dari orang lain. Tapi juga bisa jadi ajang untuk memberikan support sejauh yang kamu bisa. So, Give & Take!