Adakalanya seseorang merasa terbebani dengan beban kerja yang dimiliki full timer. Adakalanya juga seseorang masih kesulitan mendapatkan kesempatan kerja secara full time. Apakah salah satu situasi di atas cukup relate dengamu?
Jika iya, sepertinya bekerja secara part time bisa jadi solusi terbaik yang bisa kamu coba.
Memangnya bekerja part time itu seperti apa?, Pertanyaan seperti ini mungkin sempat terlintas di benakmu. Well, rest assure! Karena di artikel kali ini, Prosple sudah merangkum informasi lengkap tentang pekerjaan part time. Mulai dari definisi, perbedaannya dengan pekerjaan full time, dan beberapa kelebihan kerja part time yang menarik dan bisa bikin kamu makin tergiur.
Dilansir dari Snagajob, kerja part time atau kerja paruh waktu adalah salah satu jenis pekerjaan yang punya jam kerja lebih sedikit daripada pekerjaan full time. Jam kerja part time cukup beragam, tergantung pada kebijakan masing-masing employer. Tapi biasanya jam kerja part time tidak lebih dari 35 jam tiap minggunya. Jam kerja part time juga tidak melulu dilakukan setiap hari, melainkan bisa dilakukan di beberapa hari atau beberapa shift saja. Pekerjaan part time bahkan bisa juga dilakukan secara seasonal atau musiman, jadi pekerjaannya hanya dilakukan selama periode waktu tertentu.
Kira-kira ada tidak di antara kamu yang beranggapan kalau pekerjaan part time hanya diperuntukkan untuk mahasiswa? Karena sebenarnya pekerjaan part time terbuka untuk semua kalangan, lho.
The Balance sempat membahas kalau tipikal pekerja part time mencakup kalangan yang beragam, mulai dari siswa sekolah, mahasiswa, orang tua, bahkan pensiunan. The Balance juga menyebutkan kalau jenis pekerjaan part time memang terbuka untuk siapapun yang tidak atau belum tertarik berkomitmen secara penuh di pekerjaan full time umumnya. Seseorang yang membutuhkan lebih banyak waktu luang ketimbang bekerja juga jadi salah satu tipikal pekerja part time.
Jadi bisa disimpulkan nih kalau kerja part time ternyata terbuka untuk siapapun, baik itu siswa, mahasiswa, fresh graduate, orang tua, ataupun pensiunan.
Sistem kerja part time bisa dibilang cukup fleksibel. Meskipun ketentuan jam kerja masih tergantung pada kebijakan masing-masing employer, tapi biasanya jam kerja part time hanya sekitar 35 jam per minggu atau bahkan kurang dari 35 jam. Pekerja part time juga bisa saja menambah atau mengurangi jam kerjanya tiap minggu dengan melakukan pertukaran jadwal ataupun saling menggantikan shift jadwal partner kerja mereka.
Yup! Pekerja part time memang bisa secara bebas melakukan tukar dan ganti shift kerja dengan sesama teman kerjanya. Ini tentunya jadi keuntungan tersendiri, apalagi ketika mereka dihadapkan situasi tertentu yang membuatmu terhalang untuk masuk bekerja di shift kerja yang mereka miliki sebelumnya.
Sebelumnya Prosple sudah sempat bahas kalau pekerjaan part time punya jam kerja yang fleksibel. Itu jadi salah satu kelebihan dari jenis pekerjaan ini. Lalu, apa saja sih kelebihan lain dari pekerjaan part time?
Berikut ini adalah beberapa contoh lainnya:
Pengisi kekosongan karir
Salah satu kelebihan kerja part time adalah bisa membantumu untuk menjaga alur pengalamanmu supaya terhindar dari career gap, terutama jika ditampilkan dalam CV.
Kelebihan satu ini tentunya jadi hal yang menggiurkan untuk fresh graduate atau job-seeker lainnya. Karena kamu tidak perlu dikhawatirkan untuk ditanya apa sebabnya kamu menganggur selama beberapa waktu ketika melewati tahapan interview di tahapan seleksi kerja.
Mudah dapat pengalaman
Perusahaan yang membuka lowongan pekerjaan part time biasanya tidak menerapkan requirement yang terlalu muluk untuk para kandidatnya. Terutama requirement soal latar belakang pendidikan ataupun pengalaman kerja sekian tahun.
Untuk itulah pekerjaan part time memang lebih mudah dijangkau oleh berbagai kalangan. Meskipun latar belakang pendidikannya tidak relevan ataupun belum punya banyak pengalaman yang sesuai dengan bidang kerja part time mereka. Misalnya, seorang mahasiswa dari jurusan Arkeologi masih punya kesempatan yang lebar untuk bekerja secara part time di bidang hospitality. Contoh lain misalnya, seorang fresh graduate yang berasal dari jurusan Ilmu Politik punya kesempatan yang besar juga untuk bisa bekerja di bidang F&B.
Belajar banyak skill baru
Nah, karena kerja part time memungkinkan kamu untuk bisa bekerja di bidang yang sama sekali baru. Kamu pun punya kesempatan untuk belajar skills baru yang bisa kamu dapatkan selama bekerja part time. Misalnya saja ketika kamu bekerja part time di bidang hospitality, kamu bisa belajar dan menambah skills baru seperti customer service skills, communication skills, punctuality, kerja sama, dan beberapa skill lain yang dibutuhkan untuk memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen.
Setiap hal pasti memiliki dua sisi yang berbeda. Sisi baik dan sisi kurang baik. Pekerjaan part time pun tidak lepas dari dua sisi ini. Nah, selain mengetahui apa saja kelebihan yang dimiliki kerja part time. Ada baiknya juga kamu memahami hal apa saja yang menjadi kekurangan dari pekerjaan part time. Memahami suatu hal bukan selalu bermakna buruk kok. Apalagi dengan memahami kekurangan yang dimiliki kerja part time, kamu pun lebih bisa mempersiapkan diri dan menaruh ekspektasi sesuai dengan porsinya.
Berikut ini adalah beberapa kekurangan kerja part time seperti yang dilansir dari Flexjobs:
Sedikitnya benefit yang didapat
Perusahaan atau employer umumnya hanya memberikan sedikit benefit untuk pegawai part time time. Bahkan di beberapa kasus, pekerja part time tidak mendapatkan benefit tambahan dan hanya menerima insentif atau gaji utama yang diberikan berdasarkan hourly rate ataupun daily rate.
Stereotipe
Siapa sangka kalau pekerjaan part time punya stereotipe yang kurang bagus di mata publik. Beberapa orang barangkali punya miskonsepsi tentang pekerjaan part time itu sendiri. Stereotipe seperti pekerjaan part time itu bukan termasuk pekerjaan yang masuk bahkan di entry-level sekalipun, pekerjaan part time itu dianggap kurang profesional atau bahkan dianggap bukan suatu pekerjaan yang sebenarnya pekerjaan. Apalagi karena salah satu keuntungan pekerjaan part time itu proses seleksinya cukup mudah, pekerja part time bisa saja dianggap bukan tipikal pegawai yang baik atau kurang serius dalam pekerjaan.
Tapi tentu saja, stereotipe hanyalah stereotipe. Peniliaian ini tentunya banyak didasarkan pada miskonsepsi dan ketidaktahuan terkait pekerjaan part time itu sendiri.
Untuk itu lah artikel ini juga ditujukan untuk memberikan pemahaman yang lebih luas terkait pekerjaan part time yang ramai di dunia karir profesional.
Kompensasi rendah
Kompensasi atau gaji pekerja part time umumnya bisa dibilang cukup rendah, apalagi jika dibandingkan dengan gaji yang didapatkan pegawai full time. Karena gaji pekerja part time lebih berdasarkan pada perhitungan jam (hourly rate) ataupun perhitungan hari (daily rate).
Progres karir yang tidak pasti
Progres karir ketika kamu bekerja part time bakal bergantung pada kebijakan dimana tempatmu bekerja. Karena ada beberapa employer yang secara terbuka untuk mengangkat pegawai part time menjadi pegawai full time, apalagi ketika kamu bisa menunjukkan performa kerja yang bagus. Dan di sisi lain ada juga employer yang tidak memberikan kesempatan yang sama.
Itu dia pembahasan tentang seluk beluk kerja part time. Pekerjaan part time, seperti jenis pekerjaan lainnya, tentu punya upside dan downside-nya sendiri. Tapi nilai upside dari kerja part time tentunya bisa hal yang perlu kamu pertimbangkan lebih, apalagi buat kamu mahasiswa ataupun fresh gradudate yang ingin aktif menambah pengalaman kerja dan skills baru.
Prosple, sebagai job platform yang secara khusus ada untuk mahasiswa dan fresh graduat, memiliki berbagai informasi lowongan kerja yang bisa kamu pilah dan pilih setiap harinya. Yuk, kunjungi laman Prosple sekarang dan cari tahu kesempatan apa saja yang menantimu sekarang!
Sumber:
Part-time vs. full-time: everything you need to know | snagajob
What Is a Part-Time Job?
The Pros and Cons of Professional Part-Time Jobs
Apply ke berbagai lowongan kerja di bawah ini yuk 🚀