Updating Results

Memperkaya skill dengan micro credentials

Alta Windiana

Careers Commentator
Minimnya pengalaman dan keterbatasan skill kadang menjadi hambatan bagi Fresh Graduate untuk mencari kerja. Tapi jangan khawatir, sekarang kamu bisa upgrade skill dan pengalamanmu (sekaligus isi CV-mu) dengan micro credentials!

Apa sih yang dimaksud dengan micro credentials?

Micro Credentials adalah sertifikasi atas pengembangan keterampilan yang bersifat spesifik, yang kini dapat diperoleh dengan mudah melalui berbagai online course (kursus online).

Pilihan materi keterampilan micro credentials sangat beragam. Baik hard skills (Contohnya: Web Development, Creative Writing, Social Media dan berbagai bahasa asing) maupun soft skills (seperti Leadership, Team Work, Customer Service, hingga skill sosial se-‘simple’ etika dalam mengirim e-mail atau melamar kerja).

Penguasaan materi diberikan melalui online course ini bersifat informal dan berlangsung dalam waktu yang relatif singkat, dengan biaya yang juga relatif terjangkau. Sesuai namanya, proses belajar akan dilakukan secara online dalam sebuah kelas virtual.

Kenapa Fresh Graduate butuh micro credentials?

Memasuki era Revolusi Industri 4.0 yang ditandai dengan pesatnya perkembangan teknologi, kompetensi yang dibutuhkan untuk memasuki dunia kerja pun semakin beragam dan terspesifikasi.

Meski kamu telah mendapatkan gelar dan ijazah untuk sebuah bidang yang telah kamu tekuni selama 4 tahun, kadang industri yang akan kamu tuju membutuhkan ketrampilan yang belum kamu pelajari di bangku kuliah. Ledakan globalisasi serta perkembangan dunia digital dan segala isinya ‘memaksa’ seluruh bidang industri untuk terus berubah mengikuti zaman. Di situlah micro credential akan berperan penting untuk mengantarmu memasuki dunia kerja.

Keterampilan-keterampilan yang diajarkan dalam micro credentials akan terus berkembang dan semakin bervariasi, menyesuaikan kebutuhan tiap industri. Dengan menguasai skill yang spesifik dan mendalam, seorang Fresh Graduate tentu akan memiliki kesempatan serta ‘nilai jual’ yang lebih tinggi daripada rekan-rekan seangkatan yang lulus dari jurusan yang sama.

Selain menambah isi pada kolom ‘Pengalaman/Experience’ pada CV-mu nanti, sertifikasi yang didapat juga akan memperkuat pernyataan pada kolom ‘Keterampilan/ Skill yang Dikuasai’. Contoh sederhananya, bila kamu memiliki sertifikat micro credential untuk materi ‘Mastering Excel Formula’ atau sejenisnya, tentu lampiran ini akan membantu meyakinkan para rekruter bahwa kamu benar-benar piawai menggunakan software tersebut, dibanding hanya menuliskan sebaris kalimat atau bullet point yang menyebutkan bahwa kamu bisa mengoperasikan Microsoft Excel.

Di samping itu, dengan memiliki beberapa sertifikat micro credentials, secara tidak langsung kamu juga menunjukkan bahwa kamu adalah pribadi yang mau belajar dan terus mengembangkan diri. Tentu hal ini juga akan menjadi nilai plus di mata rekruiter.

Apa perbedaan micro credentials dengan pembelajaran konvensional?

Metode belajar konvensional yang dimaksud adalah sebuah proses belajar yang telah kita kenal selama ini mulai dari masa sekolah dasar hingga kuliah, atau di tempat-tempat bimbingan belajar pada umumnya.

Biasanya, kita akan datang ke sekolah atau tempat kursus untuk bertatap muka secara langsung dengan pengajar, untuk membahas teori-teori textbook dengan kurikulum yang sudah ditetapkan. Komunikasi pun kebanyakan akan didominasi oleh pengajar sebagai sumber informasi tunggal. Proses tersebut akan berulang selama tahun-tahun berikutnya hingga kita dinyatakan lulus dari ujian.

Dibanding metode belajar tradisional, micro credentials memiliki beberapa kelebihan, di antaranya:

1. Fleksibilitas

Peserta didik dapat memilih sendiri waktu belajar yang dikehendaki. Proses belajar dapat dijalankan dengan berbagai cara, baik dengan synchronous maupun asynchronous learning.

Synchronous learning adalah proses belajar secara real time, dimana pengajar dan peserta sama-sama online untuk berkomunikasi secara dua arah. Sedangkan dalam asynchronous learning, peserta diberikan modul atau video yang dapat diakses kapan saja sesuai keinginan. Bila ada pertanyaan tau feedback lebih lanjut, komunikasi pun dapat dilakukan melalui e-mail atau forum yang disediakan.

Selain fleksibilitas waktu, belajar melalui online course tentunya juga fleksibel secara tempat atau lokasi. Asalkan ada smartphone atau laptop dan koneksi internet, kamu bisa belajar di mana saja. Faktor ini sangat menguntungkan di tengah situasi pandemi yang melanda dunia sejak tahun 2020 lalu, dimana pertemuan tatap muka menjadi sangat dibatasi.

2. Efektif dan Efisien

Micro credentials seringkali disebut sebagai ‘bite-sized education’ atau pembelajaran yang hanya berfokus hanya pada satu potongan materi atau topik pilihanmu. Dengan hanya berkonsentrasi pada satu keterampilan, tentu proses belajar akan lebih efektif.

Waktu yang dibutuhkan untuk mengikuti kursus pun relatif singkat, bahkan ada yang hanya berdurasi beberapa jam saja. Namun keterampilan yang lebih kompleks rata-rata membutuhkan mulai dari 10 hingga 60 jam, yang dibagi menjadi 3-4 jam dalam sehari. Dengan segala efisiensi ini, biaya yang dikeluarkan pun relatif lebih rendah daripada metode belajar konvensional.

3. Luasnya Pilihan Materi Pembelajaran

Skill yang dapat kamu pelajari sangat bervariasi dan spesifik. Kamu bisa mendalami bidang apapun sesuai passion dan kebutuhanmu. Setiap website online course memiliki puluhan, bahkan ratusan ribu kursus untuk berbagai profesi dan industri, juga dengan banyak pilihan pengajar atau mentor.

Materi yang tersedia pun selalu berkembang dan up-to-date mengikuti perkembangan jaman. Skill atau pengalaman yang belum dibutuhkan di lima atau sepuluh tahun lalu saat kurikulum tradisional tercipta, bisa jadi keterampilan yang banyak dicari sekarang, atau di masa yang akan datang.

Bagaimana cara memilih online course yang tepat?

Ada beberapa hal yang sebaiknya dipertimbangkan sebelum mendaftar ke online course atau micro credentials yang kamu pilih, seperti:

1. Pilihan Skill yang Akan Dipelajari

Pertama, kamu harus menentukan bidang keterampilan yang ingin kamu tekuni. Lebih baik pilih skill yang sesuai dengan karir impianmu, sekaligus dapat meningkatkan kualifikasimu saat mencari kerja.

Baca setiap deskripsi kursus dengan cermat, untuk mengetahui materi apa yang akan kamu dapatkan. Dengan demikian, kamu tidak akan membuang waktu dan biaya untuk mempelajari topik yang tidak atau belum dibutuhkan.

2. Kompetensi Penyelenggara dan Pengajar Kursus

Pastikan platform penyedia online course pilihanmu sudah terpercaya dan tersertifikasi, dan benar-benar menyediakan layanan yang berkualitas. Salah satu cara mudahnya adalah membaca review pengguna yang telah mencoba platform tersebut.

Selain itu, perhatikan juga siapa mentor atau pengajar yang akan men-deliver kursus pilihanmu. Pastikan bahwa ia adalah seorang expert yang kompeten dalam bidangnya. Hal ini bisa kamu lakukan dengan men-search namanya di internet atau mencari informasi di profil LinkedIn-nya.

3. Kesesuaian Jadwal Serta Biaya yang Dibutuhkan

Sesuaikan jadwal online course dengan aktivitasmu sehari-hari, terutama bila kursus tersebut berjalan dalam sebuah kelas interaktif yang sudah terjadwal. Bila kursus tersebut menyediakan modul yang dapat dipelajari kapanpun, pastikan kamu dapat berkomitmen untuk menyelesaikannya secara efisien.

Ada banyak website atau platform yang menyediakan online course gratis, tapi kembali lagi, pastikan juga kualitasnya. Jangan hanya karena gratis, kamu mau menerima materi seadanya.  Sesuaikan dengan budget-mu dan pertimbangkan apakah ilmu dan sertifikat yang didapat akan worth it dengan harga yang harus dibayar.

4. Penyediaan Sertifikat

Setelah mengikuti rangkaian kegiatan kursus, biasanya peserta akan mengikuti assesment atau ditugaskan untuk mengerjakan suatu project. Di akhir masa pelatihan, peserta pun akan menerima sebuah sertifikat tanda kelulusan.

Bila tujuan utamamu adalah mencari sertifikat tertulis untuk dilampirkan di CV (bukan hanya untuk menambah wawasan atau mengisi waktu luang, misalnya), pastikan platform atau kursus pilihanmu menyediakannya.

 Apa sajakah contoh platform penyedia micro credentials?

Seiring pesatnya perkembangan online learning, website atau aplikasi yang menyediakan online course pun semakin banyak jumlahnya. Beberapa rekomendasi platform penyedia micro credentials antara lain:

1. Coursera

Coursera didirikan tahun 2012 oleh Andrew Ng dan Daphne Koller, 2 orang profesor dari Stanford University. Selain kursus di berbagai bidang mulai dari akademik, kesenian hingga wellbeing, Coursera juga ber-partner dengan sejumlah Universitas Ivy League bergengsi dalam menyediakan program untuk meraih gelar sarjana secara online.

2. Udemy

Sebagai salah satu penyedia Massive Open Online Course (MOOC), pilihan kursus yang disediakan Udemy memang luar biasa banyaknya, yaitu hingga lebih dari 150.000 online course yang terus bertambah setiap bulannya. Bidang yang diajarkan pun sangat beraneka ragam, bahkan untuk hobi-hobi yang sangat spesifik seperti merawat tanaman, memelihara kucing, atau tips make-up.

3. Hacktiv8

Untuk kamu yang ingin membangun karir di bidang teknologi, Hacktiv8 menyediakan berbagai program training seputar digital technology seperti Bootcamp, Professional Development, serta Corporate Program yang ditujukan untuk karyawan perusahaan. Hacktiv8 juga bekerjasama dengan sejumlah hiring partner yang akan merekrut lulusan Full-Time Program yang disediakannya.

4. IndonesiaX

IndonesiaX berpartner dengan sejumlah institusi, praktisi serta universitas untuk menyajikan online course gratis di berbagai bidang. Mitra penyedia kursus IndonesiaX memang telah terjamin kompetensinya, seperti Bank BNI, Maybank, Universitas Airlangga, BNPB, MarkPlus dan banyak lagi. Meskipun dapat mengikuti kursus secara gratis, penebusan sertifikat akan dikenakan biaya.

5. Purwadhika

Purwadhika khusus menyediakan training di bidang Digital Technology, seperti coding, digital marketing, social media analytics dan sebagainya. Purwadhika memiliki sejumlah program yang cukup menarik, seperti kursus coding untuk anak dan remaja, serta program Job Connector, dimana lulusannya akan berkesempatan untuk bekerja di hiring partner mereka.

Jadi, apakah kini kamu tertarik untuk memperoleh micro credentials?

Setelah memahami gambaran manfaat, kelebihan serta cara memperolehnya, kamu kini bisa mempertimbangkan secara lebih matang micro credentials seperti apa yang ingin kamu cari.

Yang perlu diingat, meskipun dapat ‘mempercantik’ CV-mu, sertifikasi micro credentials masih dinilai hanya bersifat tambahan bagi ijazah dari pendidikan formalmu.

Apakah sertifikat ini bisa menggantikan posisi ijazah untuk melamar pekerjaan? Sayangnya tidak (untuk saat ini), karena mayoritas perusahaan dan rekruiter di luar sana masih mencantumkan gelar sarjana sebagai salah satu syarat wajib untuk dapat diterima kerja.

Namun seperti yang telah kita bahas sebelumnya, micro credentials dapat meningkatkan kualifikasimu, sehingga membuatmu ­stand out dari pelamar lain dengan gelar pendidikan yang serupa. Jadi, tidak ada salahnya untuk mulai meng-upgrade dirimu dan menggali potensimu lebih dalam dengan online course pilihanmu, mulai dari sekarang.


Originally published on Prosple Indonesia