Updating Results

4 Contoh Pertanyaan Menjebak saat Interview Magang dan Cara Menjawabnya

Hidayati

Careers Commentator
Yuk, cari tahu beberapa contoh pertanyaan interview magang yang cukup menjebak. Lengkap dengan cara dan contoh jawabannya!

Image by yanalya on Freepik

Interview jadi salah satu tahapan penting dalam proses seleksi pekerjaan, tak terkecuali dalam proses seleksi magang. Di antara kamu pastinya sudah banyak yang tahu tentang kisi-kisi pertanyaan apa saja sih yang akan ditanyakan sewaktu interview magang. Beberapa pertanyaan memang terlihat cukup mudah dijawab, tapi jangan sampai kamu lengah!

Pasalnya, ada beberapa pertanyaan interview magang yang ternyata agak sedikit menjebak dan kamu perlu strategi yang baik nih untuk menjawabnya. Sebut saja pertanyaan tentang, “Bisa kamu sebutkan kelemahan dirimu?”. Bagi sebagian mahasiswa, pertanyaan seperti ini tentunya cukup membingungkan. Karena kamu dituntut untuk memberikan jawaban yang sesuai tapi nggak bikin value kamu sebagai kandidat terbaik bisa pupus. Lantas, bagaimana dong cara menjawab pertanyaan seperti itu?

Nah, di artikel kali ini Prosple sudah mengumpulkan 4 contoh pertanyaan menjebak saat interview magang lengkap dengan tips & trik, sekaligus contoh jawabannya. Pastikan kalian menyimak artikel ini sampai habis ya!

1. Coba ceritakan tentang diri kamu

Pertanyaan satu ini pastinya akan muncul di semua proses interview. Meskipun pertanyaan ini kedengaranya sederhana dan kelihatan mudah untuk dijawab, tapi ternyata pertanyaan satu ini lebih tricky dari yang kamu bayangkan lho!Pasalnya, pertanyaan satu ini jadi langkah pertamamu untuk menunjukkan impresi yang baik kepada interviewer. Nah, berikut ini adalah beberapa tips & trik yang bisa kamu terapkan ketika menjawab pertanyaan interview seperti ini. 

a. Persiapkan jawaban singkat dan jelas

Kamu bisa fokus menyiapkan jawaban singkat yang berisi profil profesional sekaligus personalmu. Profil pertama yang pastinya kamu singgung adalah latar belakang pendidikanmu. Kemudian, kamu juga bisa singgung pengalaman magangmu sebelumnya, pengalaman organisasi yang relevan, ataupun pengalamanmu ketika mengambil courses yang relevan dengan posisi yang kamu lamar. 

Selain profesional, kamu juga bisa memasukkan profil yang lebih personal ketika menjawab pertanyaan ini. Hal-hal personal yang bisa kamu masukkan dalam jawabanmu di antaranya adalah hobi dan minatmu yang sekiranya masih relevan dengan posisi yang kamu lamar. 

b. Hindari membahas sesuatu yang terlalu personal

Kamu bisa memasukkan profil personalmu ketika menjawab pertanyaan ini, seperti hobi atau minatmu. Nilai lebih kalau kamu bisa menghubungkan antara minatmu dengan kemampuan yang jadi requirement di posisi yang kamu lamar. Tapi, kamu tetap harus pastikan untuk tidak menjawab pertanyaan ini hanya dari sisi personalmu saja. Pastinya menceritakan tentang tanggal lahir, tempat lahir, ataupun riwayat pendidikan yang terlalu rinci jadi hal yang perlu dihindari. Untuk itu, kamu bisa pilih satu atau dua hobi atau minat yang sekiranya bisa menonjolkan keterampilan profesionalmu di hadapan interviewer. 

Contoh jawaban ketika kamu melamar sebagai Copywriter Intern:

“Saya mahasiswa tingkat akhir program studi sastra inggris dari Universitas XYZ. Saya memiliki pengalaman magang sebagai Copywriter Intern di salah satu perusahaan start-up selama 6 bulan. Sebagai mahasiswa sastra, saya juga aktif dalam organisasi pers kampus yang membantu meningkatkan kemampuan menulis saya. Saya memiliki minat yang tinggi dalam bidang literasi, oleh karena itu saya seringkali menulis berbagai macam tulisan, seperti puisi, cerpen, opini, dan review di waktu senggang yang saya miliki.”

👉 Baca Juga: 6 Cara Menjawab Interview Magang Bagi Mahasiswa

2. Apa yang membuatmu tertarik melamar program internship di perusahaan kami?

Pertanyaan ini biasanya ditujukan interviewer untuk mencari tahu alasanmu tertarik mendaftar program atau posisi internship yang ditawarkan perusahaan mereka. Tips utama ketika menjawab pertanyaan seperti ini adalah dengan menjawab kalau kamu tertarik untuk belajar lebih di bidang sesuai posisi yang kamu lamar, atau kamu juga bisa singgung visi-misi perusahaan yang align dengan career goals kamu. 

Selain itu, beberapa tips berikut ini bisa kamu terapkan ketika menjawab pertanyaan ini:

a. Jelaskan kalau kamu sangat antusias dengan program atau posisi internship yang kamu lamar

Karena pertanyaan seperti ini memang punya tujuan untuk melihat alasanmu mendaftar internship, jadi kamu pun tentunya harus memberikan jawaban yang bisa menunjukkan seberapa besar antusiasmu untuk posisi internship itu. 

Nah, untuk bisa menunjukkan seberapa besar antusiasmu. Kamu perlu paham banget dengan posisi yang kamu lamar. Mulai dari profilnya, job description, dan tanggung jawabnya yang punya relevansi dengan minat ataupun latar belakang pendidikanmu. 

b. Lakukan riset perusahaan yang kamu lamar

Kamu memang tertarik dengan posisinya, kamu pun akhirnya meriset secara menyeluruh tentang posisi tersebut. Tapi jangan lupakan juga perusahaan calon tempat internship-mu nantinya. Jadi, selain meriset tentang posisinya, kamu pun perlu untuk meriset tentang perusahaan tempat internship-mu. 

Ini bisa jadi cara kamu memberikan impresi bagus kepada interviewer kalau kamu familiar dengan perusahaan tempat internship-mu nantinya.

Riset perusahaan bisa kamu lakukan dengan mereview laman web perusahaan dan beberapa akun media sosial perusahaan. 

c. Jelaskan kalau kamu kandidat yang tepat

Tips lain ketika menjawab pertanyaan ini adalah dengan menjelaskan kalau kamu kandidat intern yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Kamu bisa manfaatkan job requirements yang ada di informasi lowongan dan tunjukkan kalau kamu sesuai dengan requirements yang dibutuhkan. Baik itu dari sisi latar belakang program studimu ataupun keterampilanmu yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. 

d. Tutup jawaban dengan motivasimu terkait perkembangan karir di masa depan

Internship biasanya jadi tahap penting dalam perkembangan karir tiap mahasiswa, jadi interviewer pun ingin tahu seberapa penting peran program internship yang mereka tawarkan untuk perkembangan karirmu. Oleh karena itu, kamu bisa singgung kalau program internship yang sedang kamu lamar itu bisa membantumu mengembangkan karirmu ke depannya. 

Contoh jawaban ketika kamu melamar sebagai Content Marketing Intern:

“Saya selalu tertarik dengan bagaimana sebuah perusahaan bisa mempertahankan brand value di mata publik. Ketika saya melakukan riset, saya menemukan bahwa perusahaan anda memiliki visi-misi untuk selalu memberikan konten menarik dan trendy yang sesuai dengan minat audiens, tapi tetap memastikan brand value perusahaan bisa tersampaikan melalui konten tersebut. Saya juga menemukan bahwa perusahaan anda aktif dalam membagikan konten untuk berbagai tipe audiens dan di berbagai macam platform media sosial. Oleh karena itu, saya sangat antusias untuk melamar saat melihat informasi lowongan internship sebagai Content Marketing Intern di perusahaan anda. Saya yakin bahwa jika saya diterima magang di perusahaan anda, saya dapat belajar lebih banyak tentang membuat dan mengelola konten yang memancing ketertarikan audiens dan meningkatkan brand value perusahaan. Pengalaman ini tentunya menjadi tahapan penting dan berharga dalam perjalanan karir saya ke depannya.”

3. Bisa kamu sebutkan kekurangan dirimu?

Pertanyaan satu ini jadi salah satu pertanyaan yang paling tricky nih buat kamu. Karena, kadangkala kita kebingungan sendiri ketika memikirkan apa kekurangan yang kita punya. Apalagi di situasi interview di mana kita perlu menunjukkan kualitas terbaik diri kita di mata rekruter. Tapi, kamu tidak perlu khawatir! Pertanyaan ini sebenarnya bisa jadi tools yang kamu gunakan untuk menunjukkan kalau kamu punya kualitas diri yang baik, yaitu punya self-awareness dan bisa selalu berpikir positif. 

Nah, apa aja sih kekurangan atau kelemahan diri yang bisa kamu jadikan reference ketika menjawab pertanyaan ini? Dan gimana pula cara menjawabnya? 

Well, pertama-tama. Bright Network sempat merilis terkait beberapa contoh kelemahan diri yang biasanya disinggung pelamar ketika interview. Di antaranya adalah:

  • Kurang percaya diri, terutama ketika bicara di depan publik
  • Tidak fokus pada detail
  • Terlalu kompetitif
  • Insecurity
  • Self-criticism
  • Suka menunda pekerjaan alias procrastination

Di antara contoh kelemahan di atas, apakah ada yang relate denganmu? Kalau tidak ada, ada beberapa tips & trick nih gimana kamu bisa mencari tahu kelemahanmu untuk persiapan jawaban pertanyaan ini. 

Salah satu Graduate, yang sekarang bekerja sebagai Administrative Clerk di PT. Indomarco, mengatakan bahwa salah satu cara untuk tahu kelemahan diri kita adalah fengan menanyakan kepada orang terdekat kita. Misalnya keluarga, teman, senior, atau bahkan dosen, tentang apa sih kelemahan atau kekurangan diri kita menurut pandangan mereka. 

Setelah mendapat beberapa list kelemahan diri yang kamu dapatkan melalui self-awareness ataupun bantuan dari orang terdekat. Kamu juga perlu memilah kelemahan mana yang tepat kamu singgung ketika menjawab pertanyaan seperti ini. Caranya?

1. Pilihlah kelemahan yang setidaknya tidak akan mengurangi value kamu di mata rekruter secara profesional

2. Pilih kelemahan yang bukan termasuk ke dalam core skill yang dibutuhkan di posisi yang kamu lamar

3. Pilihlah kelemahan yang memang sedang kamu usahakan untuk menguranginya

4. Jangan pilih kelemahan yang nggak relevan secara profesional.

Contoh jawaban ketika kelemahanmu adalah self-criticism:

“Salah satu kelemahan saya adalah saya seringkali terlalu kritis terhadap diri saya sendiri. Misalnya saja ketika saya berhasil menyelesaikan suatu proyek kuliah dengan baik, serta mendapat feedback & nilai yang memuaskan. Saya seringkali berpikir bahwa saya masih bisa menyelesaikan proyek tersebut lebih baik lagi. Saya kemudian menjadi sering overworking dan akhirnya terkena burnout dan menghambat produktivitas saya selanjutnya. Untuk itulah saya mencoba mengatasinya dengan belajar meluangkan waktu untuk mengevaluasi pencapaian saya selama ini secara objektif dan melakukan self-reward untuk saya sendiri.Saat ini saya masih berproses memperbaiki kekurangan saya ini, tapi saya sudah belajar untuk menyeimbangkannya dengan refleksi diri dan memberikan perspektif yang sehat untuk pencapaian saya sendiri. Hal ini saya yakini bisa meningkatkan rasa percaya diri dan produktivitas saya ke depannya.”

👉 Baca Juga: Bagaimana Mengasah dan Menonjolkan Soft Skill Saat Melamar Kerja

4. Apa pencapaian terbaik yang pernah kamu raih? 

Pertanyaan ini diajukan rekruter untuk lebih tahu tentang value unik yang kamu miliki. Jawaban yang kamu berikan tentunya bakal jadi penilaian rekruter, apakah pencapaian yang kamu sebutkan punya dampak yang baik ketika kamu menjalani internship nantinya. Misalnya saja ketika kamu menyebutkan kalau pencapaian terbesarmu selama kuliah adalah menjabat sebagai ketua divisi di organisasi kampus, rekruter bakal berpikir kalau sisi leadership kamu sudah terasah dan bakal berdampak baik di dalam kerja tim selama magang.

Selain dari sisi leadership, tentunya masih banyak hal yang bisa kamu pikirkan untuk jadi jawaban tentang pencapaian terbaikmu selama ini. Untuk kamu yang lebih aktif di bidang akademik, kamu bisa sebutkan pencapaianmu ketika kamu berhasil memenangkan penghargaan riset di konferensi nasional dan internasional, jadi juara pertama di PIM nasional, atau mendapatkan sertifikasi di bidang yang kamu tekuni dan relate dengan posisi internship yang kamu lamar. 

Nah, buat kamu yang punya keaktifan lebih di luar kuliah, beberapa contoh pencapaian yang bisa kamu singgung di antaranya: terpilih jadi ketua organisasi, volunteering di NGO, dan lainnya. 

Tips & trik ketika menjawab pertanyaan ini adalah dengan menggunakan metode STAR, supaya jawabanmu bisa terdengar runtut dan rapih. Selain itu beberapa tips di bawah ini bisa bantu kamu ketika menjawab pertanyaan tentang pencapaian terbesarmu:

1. Pilih satu pencapaian terbesar yang pernah kamu raih dan usahakan untuk tidak menyebut banyak sekali list pencapaianmu

2. Jangan lupa untuk jujur, tapi juga harus tetap menunjukkan kalau kamu bangga atas pencapaianmu itu

3. Sebutkan pencapaian yang relevan

Selain itu, salah satu graduates yang saat ini bekerja sebagai Assurance Associate di EY Indonesia, pernah membocorkan tips & trik yang dia gunakan ketika menjawab pertanyaan seperti ini di tahap interview. Tips & trik yang paling utama menurutnya adalah kamu perlu memberikan jawaban tentang pencapaianmu yang bisa dinilai secara kuantitatif dan bisa dinilai secara objektif. Misalnya, ia menuturkan bahwa jawaban yang diberikannya waktu itu adalah tentang pencapaiannya diterima magang di suatu perusahaan start-up. Ia memberikan jawaban kalau pencapaian terbesar yang pernah ia raih adalah berhasil jadi salah satu dari 20 interns yang terpilih di antara 13 ribu pendaftar internship di perusahaan tersebut.